Banyak salah tafsir tentang Arjuna. ia dikira Don juan, atau apapun nama sebutannya bagi orang yang "mata keranjang" terhadap wanita cantik, Mengapa ? Karena wayang adalah bahasa simbol, bukan pergelaran sejarah yang bersifat lahiriah. Tetapi lebih bersifat rohaniah. Oleh karena itu, janganlah terlalu diartikan secara lahiriah. Wayang adalah bahasa hidup dari hidup dan kehidupan kita sendiri.
Arjuna berarti air jernih dalam buyung atau jambangan. ia adalah simbol dari (jiwa) manusia yang jernih pikirannya, lakjernihnya air dalam jambangan.
Ia juga bernama Kuntadi, yang berarti panah tajam yang ampuh. Ia merupakan simbol dari manusia yang memiliki jiwa dan daya pikir yang tajam melebihi tajamnya panah sakti. Pendek kata, kalau ia menempuh ujian atau test apapun pasti lulus dengan predikat "Cum Laude" sangat memuaskan. Kiranya wajar, kalau "sang Guru Durna" sangat mencintainya, demikian pula banyak orang mencintainya.
Ia juga bernama Janaka, yang berasal dari suku kata "jana" dan "ka". "jana"= manusia dan "ka"= azas/sebutan untuk laki-laki atau jantan. Jadi Janaka berarti manusia laki-laki atau jantan, Ia bukan saja jantan secara biologik, tetapi jantan dalam watak dan perbuatannya, maka ia mendapat gelar laki-laki alam (jagad).
Seperti halnya manusia, setiap pria tentu beristerikan wanita. jantan dengan betina, tentu saja Janaka (manusia laki-laki) harus beristerikan putri (manusia perempuan). Wanita atau betina dalam jagad filsafat merupakan simbol dari kesaktian. Janaka atau Lingga dan kesaktiannya yang berupa tenaga dan kekuatan itu tidak dapat dipisahkan, Pendek kata Janaka atau Lingga itu azas laki-laki (male), sedang sakti atau Yoni atau azas perempuan (female).
Begitu juga pahlawan atau prajurit, sehabis menang perang biasanya mendapat bintang sakti atau kalungan rangkaian bunga. Dalam dunia wayang kalungan bunga dan kesaktian Janaka juga diwujudkan berupa wanita. Pendek kata Isteri dan nama Arjuna itu menunjukkan kesaktian dan jabatannya.
Selain nama gelarnya diatas, Arjuna bernama Karitin = Raja di Kahyangan, wibatsu, Gudakesa = prajurit mahasakti, Ciptoning = pendeta bersih. Kalau dahulu sudah ada kartu nama, maka untuk menulis jabatan dan titelnya saja pasti memerlukan kertas lebar. karena ia satria jantan maha sakti. Bukankah setiap ibu menginginkan anaknya bersifat satria, jantan, sakti, genius dan berpekerti baik?
Isteri Arjuna yang tinggal bersama dalam satu atap bernama Subadra yang ayu, ramah dan penuh sifat keibuan. Srikandi (Sri=rejeki, kandi= tempat beras = tempat rejeki), berwajah manis, menarik dan Larasati wanita luwes, cantik penuh dengan rasa cinta kasih. Bukankah isteri harus berfungsi sebagai ibu, teman dan kekasih? Belum lagi jumlah senjatanya. Ia memiliki Pasopati = Pemusnah angkara. Ardadedali = Peluru kendali. Pulanggeni = pembakar seperti api. karena ia adalah seorang penembak jitu dan tepat.
Kalau zaman pewayangan dahulu sudah ada tanda-tanda kehormatan dan emblim, maka pasti pundak dan dadanya akan penuh dengan segala macam logam, bintang, pita, kalung dan selempang. Dan lemarinya pasti penuh dengan kertas-kertas piagam, ijazah, dan piala. Namun itu semua tidak dipakai. Arjuna wayangnya polos, tanpa ornamen dan perhiasan tetapi justeru disebut terbagus. Memang Arjuna lambang (jiwa) yang baik pekertinya, jantan perbuatannya dan maha sakti keperwiraannya..
No comments:
Post a Comment