Demikian diungkapkan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kota Blitar Hadi Maskun, Rabu (26/1/2011). Menurutnya, kedua belah pihak telah menemui kata sepakat. "Kita dan pihak keluarga sudah sepakat. Rumah kita beli dengan harga Rp 35 miliar," katanya.
Dana pembelian rumah akan diambilkan dari APBD 2011 melalui Kantor Arsip Pemkot Blitar. Dana lain berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Tahap pertama akan kita bayar bulan Maret 2011 ini. Namun kita masih akan melakukan koordinasi lebih lanjut," katanya.
Sekadar diketahui, polemik tentang kepemilikan rumah tersebut menyeruak dalam satu tahun terakhir. Pihak keluarga merasa keberatan dengan tingginya biaya pemeliharaan rumah yang kerap didatangi oleh wisatawan tersebut. Rata-rata pengeluaran per bulan mencapai 7 sampai 8 juta rupiah.
Pihak keluarga lantas berniat menjualnya. Menyikapi niat ini, Pemkot Blitar langsung turun tangan. Pemkot tidak ingin aset berharga tersebut jatuh ke tangan pihak asing. Namun proses pembelian ternyata sangat alot. Pemkot tidak memiliki dana cukup untuk memenuhi tawaran pihak keluarga. Bahkan, ada beberapa orang dalam pihak keluarga ternyata tidak setuju rumah dijual.
Rumah yang biasa disebut Istana Gebang itu memiliki luas hampir 1,4 hektare. Terdiri dari rumah utama yang berisi perabotan kursi model kuno. Hampir semuanya masih asli. Sama seperti ketika ditempati keluarga Soekarno. Di situ juga terdapat banyak koleksi foto masa kecil Bung Karno.
http://www.taukahkamu.com
No comments:
Post a Comment